Selayang Pandang PERISAI DIRI
Esensi pendidikan adalah membekali manusia dengan Ilmu Pengetahuan murni dan terapan serta melandasinya dengan mentalitas sehat yang selaras dengan norma masyarakat dan jalan Tuhan. PERISAI DIRI sendiri sebagai organisasi bela diri ternyata perlu untuk dikenal dan dipelajari oleh kalangan muda yang biasanya identik dengan jiwa pembaharu dan revolusioner.
Mengapa PERISAI DIRI perlu dipelajari
PERISAI DIRI secara historis merupakan produk budaya dari berbagai aliran silat yang ada di seluruh Nusantara serta aliran silat dari Shaolin (Siaw Lim Sie ) yang digali dan disarikan oleh Alm.R.M Soebandiman Dirdjoatmojo, beliau adalah keponakan dari bapak Pendidikan Indonesia (Ki Hadjar Dewantara). PERISAI DIRI sebagai kultur (budaya) Timur mengandung beberapa aspek yang luhur, yaitu : seni, sport, beladiri, etika, filsafat, dan spiritual
Lebih lanjut kurikulum pendidikan dan pelatihan PERISAI DIRI sudah tertata secara standart/baku dari tingkat Dasar hingga tingkat Keluarga ( Tingkat I – V ), yang meliputi : teknik tangan kosong, teknik senjata, teknik pernafasan, pelajaran kerohanian ( Meditasi/ Hening/ Kejiwaan) dan pengobatan, yang mana kesemuanya dilandasi dengan pedoman teknik.
Adapun teknik tangan kosong meliputi :
- Teknik Kombinasi, yaitu :
- Teknik Kombinasi, yaitu :
- Minangkabau
- Jawa Timuran
- Bawean
- Cimande
- Betawen
- Teknik Asli, yaitu :
- Burung Mliwis
- Burung Kuntul
- Burung Garuda
- Lingsang
- Kuda Kuningan
- Harimau
- Naga
- Satria
- Satria Hutan
- Pendeta
- Teknik Putri
Sedangkan Teknik Senjata, meliputi :
1. Senjata Standart/Wajib :
- Pisau, Pedang, Toya/Abir
2. Senjata Tambahan:
- Samurai, Joan Pian, Kipas, Clurit, Ruyung/Nunchaku, Teken, Golok dsb
Selanjutnya Teknik Tangan Kosong, Senjata, Pernafasan, dan Kerohanian aplikasinya secara bertahap diajarkan dalam bingkai strata ( Lapisan ) teknik yang sudah tertentu dan teratur, meliputi :
Teknik Rendah ( teknik Serang Hindar ), Teknik Menengah ( Papasan ), Teknik Tinggi ( Beladiri / Sukyan ).
Kemudian dalam penguasaan hirarkis teknik tersebut diatas, maka teknik dibawahnya menjadi prasyarat mutlak dikuasai lebih dahulu untuk menguasai teknik yang lebih tinggi / diatasnya, sehingga secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Matang Pedoman Teknik =>Matang Penerapan Serang Hindar +Pernafasan =>Matang Papasan +Kerohanian => Matang Sukyan
Catatan :
Pengertian matang : mengenal, mengerti, menerapkan, mendalami, menghayati
Pedoman Teknik PERISAI DIRI
Setiap ilmu pasti mempunyai aturan baik berupa dalil, rumus, hukum, ataupun axioma, demikian juga halnya dengan PERISAI DIRI mempunyai aturan yang disebut dengan Pedoman Teknik.
PERISAI DIRI tidak mengenal adanya jurus, tetapi PERISAI DIRI mempunyai pedoman teknik, yaitu : Penjuru, Pancer, Jarak, Posisi, Titik Berat, Tenaga, Prasyarat Menyerang, Faktor stand, Kecepatan, Timming, Vital Area, Perlengkapan.
Bagian tubuh yang digunakan untuk membela diri : Kepala, Badan, Tangan, Pantat, Paha dan Kaki.
Semua bentuk ada namanya (Teknik) dan masih banyak lagi yang secara keseluruhan terdefinisikan dan terwadahi dalam metode latihan yang benar serta teruji secara ilmiah.
PERISAI DIRI tidak mengenal adanya jurus, tetapi PERISAI DIRI mempunyai pedoman teknik, yaitu : Penjuru, Pancer, Jarak, Posisi, Titik Berat, Tenaga, Prasyarat Menyerang, Faktor stand, Kecepatan, Timming, Vital Area, Perlengkapan.
Bagian tubuh yang digunakan untuk membela diri : Kepala, Badan, Tangan, Pantat, Paha dan Kaki.
Semua bentuk ada namanya (Teknik) dan masih banyak lagi yang secara keseluruhan terdefinisikan dan terwadahi dalam metode latihan yang benar serta teruji secara ilmiah.
Silat bukanlah upaya panjang menghafalkan kaidah tetapi adalah upaya melakukan latihan yang intens, sabar, serius, dan kontinyu, sehingga kaidah silat menjadi terwujud dalam gerak yang spontan dan terkondisi, sehingga pada keseharianya menjadi sikap yang menyikap.
Teknik Pernafasan PERISAI DIRI
Mengenai pernafasan, PERISAI DIRI mempunyai aturan yang mirip dengan pernafasan di Biara Shaolin yang telah teruji selama ratusan tahun. Adapun pernafasan PERISAI DIRI mempunyai aturan dan waktu latihan yang khusus.
Garis besar pelajaran tata nafas PERISAI DIRI dapat digambarkan sebagai berikut :
Tata nafas meliputi himpunan dan pemusatan dengan berbagai teknik menarik, menahan dan mengeluarkan.
Gwa Kang meliputi cara mengeraskan dan menyalurkan, Lian Khi Kang adalah cara melunakan
Dalam penerapan latihannya terbagi dalam dua cara, yaitu :
1. Penerimaan dengan 3 (tiga) macam latihan:
Persiapan, spontan dan tambahan
2. Pemecahan dengan 3 (tiga) macam latihan :
Sasaran, Pantulan, dan Sentuhan
Cara cara tersebut diatas secara detail tidak mungkin dapat dibahas disini, namun demikian yang jelas pernafasan PERISAI DIRI dapat menyehatkan dan mencerdaskan kita. Sebab volume paru paru meningkat, jantung semakin tebal sehingga jantung mampu memompa darah keseluruh tubuh dengan frekwensi yang relatif lebih rendah, akibatnya fase isirahat jantung relatif lebih lama. Kemudian akibat lebih lanjut adalah vaskulerasi pembuluh darah akan optimal mengikat oksigen yang dampaknya otak sebagai “gardu induk” pada tubuh manusia akan mendapat suplai oksigen lebih banyak.
Sedangkan latihanya harus pagi hari hari ketika langit cerah, apabila berawan harus berada dibawah atap, hal ini berkaitan dengan mutu oksigen yang dibutuhkan, dan semua aliran pernafasan (Misal: Thai Chi) yang mana mempunyai referensi yang diakui tentang cara latihan pernafasan, pasti akan melakukan latihan nafas pada pagi hari.
Kerohanian PERISAI DIRI
Kerohanian secara tersamar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Manusia adalah mikrokosmos, sedangkan semesta adalah makrokosmos. Pertama kita mencari keseimbangan Mikro ( diri ) adar terdapat harmoni dengan yang makro dengan menggunakan pengendalian kekuatan atau Bayu yan diperkuat dengan penyucian jiwa dengan permohonan agar menjadi manusia sempurna, “Manusia yang tepi” yang mampu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Akibat lebih lanjut, insan PERISAI DIRI tentunya diharapkan menjalani agama masing masing tidak saja menyikapi agama hanya pada dimensi ritual tetapi juga sebagai dimensi sosial, intelektual, ideologi dan mistikal
Penutup
Banyak “ Target Antara “ pada pendidikan dan latihan PERISAI DIRI, namun yang penting adalah target akhir yang sesuai dengan cita cita dari Kawan, Kakak, Bapak, serta Guru Besar tercinta Alm. RM. Soebandiman Dirdjoatmojo, yaitu semua hanyalah untuk :
Itu adalah
PERISAI DIRI yang Ampuh
Dengan PERISAI DIRI kita turut melestarikan budaya nasional Indonesia serta dengan PERISAI DIRI, kita diharapkan dapat berperan serta dalam era ini sebagai insan yang berkepribadian kokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar