Minggu, 04 Desember 2011


"Seutas benang itu sesungguhnya hanya ada dalam pikiran Anda!"

Ada kisah nyata tentang seekor gajah. Sejak kecil ia sudah dirantai kakinyadengan seutas rantai sepanjang 4 meter.

Apa yang terjadi ketika rantai itu diganti dengan seutas benang?
 

Gajah itu tetap saja berkeliling & tidakberani melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter tersebut!

Dari kisah ini, pelajaran apa yang
 bisa kita ambil?
Maaf, saya tidak bermaksud menyamakan diri kita dengan seekor gajah. :-) 

Namun bisa jadi, kita pun memiliki
 'keterbelengguan' dengan seutas tali yang mengikat diri kita!

Kita tidak berani keluar dari zona yang dianggap nyaman. Meski sesungguhnya, kita bisa melakukan banyak hal hebat dari perkiraan kita!

Mari kita jujur pada diri sendiri,
 berapa banyak kesempatan yg sebenarnya hadir, melintas di depan Anda, namun Anda tidak mempedulikannya?

Anda mungkin menganggap peluang itu
'terlalu tinggi' untuk Anda, dan merasa tidak pantas berada disana.

Atau mungkin Anda malah merasa tidak
  mampu untuk melakukan hal itu padahal sama sekali belum pernah mencobanya?

Kita semua tahu, segala hal yang
menurut kita 'begitu hebat', seringkali tidak selalu seperti yang kita bayangkan. 

Atau hal yang kita anggap sulit,
 kadang sebenarnya sangat gampang!

Ada dua kunci dalam hal ini :
1. Anda akan bisa jika Anda berpikir bisa
2. Anda akan gagal jika Anda berpikir gagal

So, jangan menyalahkan siapapun jika kesuksesan belum menghampiri diri kita.
Sebab, faktor utamanya terletak pada
diri kita sendiri.

Oleh sebab itu, perhatikan dengan seksama, dan tanya pada diri sendiri, adakah seutas benang yang telah membelenggu diri kita selama ini?

Jika ya, maka segeralah untuk putuskan benang itu!

Cobalah bergerak maju dari lingkaran yang selama ini kita buat dan telah membelenggu diri kita sendiri!

Peluang itu sebenarnya selalu hadir kapan saja. Namun, karena kita selalu saja menutup mata, telinga, dan pikiran kita, maka peluang itu akan terlewat begitu saja!

Jika Anda masih saja ragu untuk melangkah, cobalah untuk melatihnya sedikit demi sedikit. Dan jika Anda sudah yakin, maka segeralah berlari cepat,
keluar dari keterbelengguan Anda!

Jika sudah seperti ini, maka siapa lagi yang diuntungkan, jika bukan Anda sendiri? :-)

Selasa, 01 November 2011

Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!

Ditulis oleh: Anne Ahira

Banyak orang yang suka mengeluh dalam hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya.
Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?
Ada pepatah bijak mengatakan :

     "You can not chance the wind direction,

       but you can only chance your wing
       direction"


Kita  tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan adalah mengubah arah sayap.
Dengan kata lain...

'Realita' kehidupan tidak akan berubah kecuali kita sendirilah yang mengubah
'sudut pandang' terhadap realita yang ada!

     Fakta: "Tidak ada seorang pun yang memilih kita untuk sukses.
                   Kita sendirila yang menentukan pilihan tersebut!"

Kebanyakan orang akan tertarik sejenak ketika diingatkan akan hal di atas, tapi kemudian berlalu kembali.... Sementara waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut.
Menunggu bantuan orang lain, menunggu bantuan teman untuk mendapatkan pekerjaan yang enak, sampai menunggu warisan ;-)

Sekarang logikanya, jika memang hanya dengan menunggu perubahan itu akan datang, maka jumlah orang sukses seharusnya jauh lebih banyak. Bukankah kenyatannya tidak demikian?
Lalu, jika ingin sukses, apa yang seharusnya kita lakukan?

Ciptakan perubahan!

Jangan selalu menunggu orang lain.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu kita untuk menciptakan perubahan:

1. Do your best, whatever happens

    will be for the best!


    Lakukan dan selesaikan semua tugasdan pekerjaan semaksimal mungkin,
    bukan hanya terus menunggu dan berharap.
    Lakukan semuanya dengan tujuan untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
    yang bisa kita capai!

2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.

    Dengan banyak mengenal orang, maka pengetahuan kita akan semakin bertambah.
    Seseorang yang kelihatannya sederhana bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
    yang tidak kita duga!
    Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika kita menjadikan 'setiap orang adalah guru'
    dan kehidupan ini adalah universitasnya.

3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.

    Sikap ini sangat diperlukan jika ingin mendapatkan kesempatan yang lebih
    luas dan cepat dalam berbagai macam hal!

4. Bersikaplah Fleksibel.

    Cobalah untuk memahami suatu hal dari berbagai sudut pandang. Jangan
    terpaku pada satu cara, yang bisa jadi tidak lagi relevan kita gunakan.
    Dengan bersikap fleksibel, wawasan kita akan semakin bertambah.

Satu hal penting yang harus selalu diingat:

Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses, bukan orang lain!

Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil, maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...

Bukankah kita tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...


MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^

Sukses untuk semua

Minggu, 30 Oktober 2011

Kenapa Pusing Dengan Kelemahan Orang Lain?

Hore, Hari Baru! Teman-teman. Biasanya orang pusing karena kelebihan orang lain. Mereka punya mobil baru, kita kesal. Mereka yang naik pangkat, kita yang sebal. Kelebihan apapun yang dimiliki orang lain, bisa membuat kita pusing tujuh keliling. Tapi, ada juga lho orang yang justru pusing karena orang lain mempunyai kelemahan. Emang ada? Oooh, banyak banget orang yang justru pusing gara-gara kelemahan orang lain. Emang Anda tidak pusing? Misalnya, ni ye; atasan kita pemarah, lha kok kita yang pusing? Teman kantor suka membolos, kita yang kesal. Pesaing terdekat kita senang menjilat atasan, malah kita yang jadi panas hati. Ternyata, lebih banyak orang yang pusing karena kelemahan orang lain daripada gara-gara kelebihan mereka. So, what? Hmmh, implikasinya banyak sekali lho... Dikisahkan ada seorang guru kebijaksanaan yang memiliki 2 murid. Diakhir pelajaran, beliau menugaskan kedua muridnya untuk mengembara, sambil saling mengawasi satu sama lain. Sang guru ingin mengetahui siapa murid yang paling sedikit berbuat kesalahan. Di akhir pengembaraan, sang guru memanggil sang murid dan memberinya kesempatan untuk membeberkan kesalahan temannya. Murid pertama, menceritakan seluruh kesalahan temannya. Jumlahnya banyak sekali. Lalu tiba giliran murid kedua. Dihadapan gurunya dia berkata; ”Guru, teman saya ini melakukan kesalahan yang sama banyaknya dengan saya. Namun, mengingat begitu banyaknya kesalahan yang sudah saya lakukan; saya tidak punya lagi waktu untuk menceritakan kesalahan teman saya. Sekarang saya mohon diri untuk melakukan perbaikan.” Lalu sang murid pamit. Kepada murid pertama, sang guru memberi hadiah berupa segenggam emas sesuai yang dijanjikannya. Kepada murid kedua, sang guru memberikan seluruh hidupnya untuk menemaninya melakukan perbaikan. Perbaikan diri, hanya mendatangi orang-orang yang menyadari kelemahan dirinya sendiri, bukan mereka yang memusingkan diri dengan kesalahan dan kelemahan orang lain. Bagi Anda yang tertarik menemani saya membebaskan diri dari rasa pusing karena kelemahan orang lain, saya ajak memulainya dengan mempraktekkan 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini: 

1.      Perbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Anda masih ingat petunjuk keselamatan di pesawat terbang? Jika tekanan udara turun, segera gunakan masker oksigen. Jika ingin membantu orang lain, Anda sendirilah yang harus terlebih dahulu menggunakan masker oksigen itu. Sama dengan kelemahan-kelemahan yang kita saksikan. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kelemahan. Semua kita begitu. Maka sebelum mengurusi kelemahan orang lain, sebaiknya kita terlebih dahulu membenahi kelemahan diri kita sendiri. Jika Anda mendahulukan masker oksigen orang lain, maka Anda sendiri yang mati, dan orang lain belum tentu tertolong. Jika Anda lebih mengurusi kekurangan orang lain, maka boleh jadi; Anda akan selamanya buruk. Padahal belum tentu orang lain itu berhasil Anda ajak untuk menjadi lebih baik. Orang yang diberi masker oksigen tidak akan berdebat; “Lha, kok Anda nyuruh saya pake masker? Anda sendiri tidak pake masker?”   Dia akan langsung terima masker yang Anda sodorkan.  Tapi, jika Anda mengajak orang lain untuk melakukan perbaikan sementara Anda sendiri masih kacau, maka dia akan berkata;”Ngacalah, kau!” Beda jika Anda sudah menunjukkan kesediaan untuk melakukan perbaikan. Anda bisa mengatakan; “my personal improvement is in progress. So, let’s do it together…”

 2.      Ambil peluang yang disembunyikannya. Seperti keping mata uang, semua hal memiliki dua sisi yang saling berseberangan. Atasan atau rekan kerja Anda di kantor, mungkin mengecewakan Anda. Terserah Anda, mau memandangnya dari sisi yang mana. Anda boleh melihatnya sebagai ancaman; ”kalau begini terus, karir gua bisa terancam.” Atau dari sisi sebaliknya; ”nah, inilah peluang buat gue untuk menunjukkan siapa yang pantas mendapatkannya.” Saya mengajak Anda untuk melihatnya dengan cara kedua. Kalau Anda punya atasan yang ’kurang oke’ – misalnya – sebaiknya itu memacu Anda untuk menjadi pribadi yang oke, dong. Bukannya menggerutu dan mengomel terus. Toh akan ada saatnya ketika atasan Anda akan turun tahta. Bahkan, boleh jadi saat tidak terduga itu sudah dekat. Mana tahu? Daripada mengeluh terus, kan mending memastikan bahwa Anda sudah siap untuk saat penting itu. Jangan sampai kalau sudah jadi pejabat, ternyata Anda juga sama tidak oke-nya. Kolega Anda yang tidak oke? Nape elo yang sewot? Malah bagus untuk menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang lebih baik. Apapun yang Anda alami, selalu menyimpan peluang dan ancaman. Jika Anda ingin segalanya menjadi indah, ambil peluangnya.

 3.      Antisipasi dampak negatifnya. Teman Anda, mungkin memang sedang merencanakan sesuatu untuk menjegal. Atasan Anda mungkin memang tidak adil. Baru mungkin, karena tidak ada bukti yang menyokong argumentasinya. Baru mungkin. Karena boleh jadi itu hanyalah perasaan Anda saja. Tetapi, bagaimana jika itu benar? Sekecil apapun kemungkinan itu, jika Anda sudah melihat gelagatnya maka patut untuk mengantisipasi dampak negatifnya. Dampak paling besarnya adalah efek kepada perasaan dan emosi Anda. Jika perilaku mereka berhasil membuat emosi Anda tidak stabil, mengomel, menggerutu, lalu bereaksi negatif; maka Anda kalah.  Makanya, penting untuk menjaga agar jangan sampai emosi atau mental Anda terimbas dampaknya. Setelah itu, barulah Anda pikirkan dampaknya pada karir Anda. Baik keberlangsungannya, maupun perkembangannya. Anda bahkan bisa memetakan seberapa besar dampaknya yang mungkin terjadi. Dan sebelum itu terjadi, Anda sudah bisa melakukan antisipasi. Kebanyakan orang sibuk mengurusi perilaku negatif orang lain dengan melawan atau menentangnya. Padahal, itu hanya buang-buang waktu saja. Percuma. Mending Anda gunakan energi menggerutu itu untuk mengantisipasi dampak negatifnya bagi diri dan karir Anda. Sehingga jika hal itu terjadi, Anda tidak kaget lagi. Toh sudah bisa Anda perkirakan. Dan Anda, sudah punya exit stretegynya secara handal. Jika Anda mampu begitu, maka tak seorangpun bisa ’ngerjain’ Anda.

 4.      Tingkatkan kualitas hubungan dengan jaringan. Banyak orang yang mengabaikan pentingnya membangun jaringan dengan orang-orang dalam perusahaan. Ada yang karena sungkan. Malas. Atau merasa tidak ada perlunya. Sejak menjadi seorang salesman pada tingkatan paling rendah, saya sudah bisa punya akses kepada Presiden Direktur. Beliau bukan saudara saya. Bukan pula kenalan orang tua saya. Tapi saya menjadi satu-satunya karyawan dari level paling rendah yang bisa berkomunikasi dengan baliau. Mungkin itu agak ekstrim. Anda bisa membangun hubungan yang baik itu dengan rekan-rekan atau manager dari departemen lain. Pastikan dalam membangun hubungan itu Anda menunjukkan aspek-aspek positif dan unggul yang Anda miliki. Bukan untuk mengelabui, tapi untuk membiasakan diri tampil dengan performa yang tinggi. Jika Anda mempunyai hubungan yang bagus dalam jaringan di perusahaan Anda, maka sangat sulit untuk menjatuhkan Anda. Anggap saja atasan dan kolega Anda rada kurang fair pada Anda. Tapi hubungan bagus Anda di berbagai departemen lain, bisa menjadi benteng pelindung Anda. Bagaimana jika atasan dan kolega Anda justru orang-orang yang baik? Itu jauh lebih bagus lagi, kan? So, apapun kondisinya; cobalah untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan jaringan di departemen lain di perusahaan Anda.

 5.      Terus berbaik sangkalah pada mereka. Penilaian Anda terhadap atasan atau teman bisa saja salah. Kalaupun mereka melakukannya, belum tentu disertai niat untuk menjatuhkan Anda. Jika atasan Anda bawel, misalnya. Atau menimpakan pekerjaan yang sulit hanya pada Anda. Boleh jadi itu bukan karena dia tidak sayang pada Anda. Mungkin memang begitu caranya untuk menggembleng Anda. Berburuk sangka para atasan yang seperti itu? Rugi, Anda. Teman yang Anda nilai tukang serobot itu. Belum tentu dia melakukannya untuk menyingkirkan Anda. Ini zaman persaingan ketat, bung. Segalanya mesti serba cepat. Serba lugas. Dan serba kompetitif. Menjadi orang yang gampang tersinggung di zaman ini rada tidak cocok. Orang ambisius sering terlihat arogan. Padahal bukan arogan. Orang-orang yang disiplin sering dikira galak. Orang-orang tegas sering dituduh tidak toleran. Berbaik sangkalah kepada mereka agar hati Anda lebih tenteram saat menghadapinya. Ada baiknya untuk mewaspadai kemungkinan perlakuan buruk orang lain pada kita. Tetapi, waspada tidak sama artinya dengan curiga. Tetaplah waspada, dan tetaplah berprasangka baik. Karena dengan bagitu, Anda bisa tetap terjaga dari ancaman yang datang dari luar. Juga terjaga dari noda mental yang datang dari diri Anda sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan terpengaruh oleh sifat buruk yang menjadi kelemahan orang lain.

 Kita mungkin sudah lama terbebas dari rasa iri atas kelebihan orang lain. Kita tidak merasa kesal lagi jika tetangga memberi hand phone baru, tv baru, atau mobil baru. Kita sudah cukup dewasa untuk menyikapi hal itu. Tetapi, kita sering tidak sadar telah terpengaruh oleh kelemahan dan kekurangan orang lain. Padahal, ketika menemukan kelemahan orang lain melalui perilaku buruknya kepada kita; sebenarnya Tuhan sedang memberi kita kesempatan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik daripada mereka. So, mulai sekarang. Setiap kali melihat kelemahan orang lain, langsung setting mental Anda untuk mengambil hikmah darinya. Agar semakin hari, diri kita menjadi semakin baik. Sehingga suatu saat nanti, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Mari Berbagi Semangat!DEKA - Dadang Kadarusman – 28 Oktober 2011Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership” (Tahap editing di penerbit) Catatan Kaki:Orang yang melakukan tindakan buruk dihadapan kita sebenarnya sedang mengatakan; ”tolong, jangan lakukan tindakan seperti ini...”

Sabtu, 29 Oktober 2011

Bisnis Minimarket Tetap Tertutup Untuk Asing

Jakarta - Pemerintah tidak melakukan perubahan aturan dalam revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk kepemilikan asing yang masih tertutup di sektor usaha ritel minimarket di Indonesia sebagaimana telah ditetapkan dalam ketentuan DNI semula yang tertuang dalam Perpres No. 111/2007.
"Nggak ada perubahan, tetap dipertahankan untuk lokal, sama seperti ketentuan yang lama," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat malam (19/3/2010).
Dalam Perpres No. 111/2007 pemerintah memperkenankan asing untuk menanamkan modalnya hingga 100% untuk supermarket, departement store, hypermarket, dan pusat perkulakan dengan luas 1200 meter persegi.
Sementara itu, DNI memasukkan minimarket dan convenience store dalam kelompok modal dalam negeri 100% dengan luas 400 meter persegi.
Sebelumnya, terdapat kekhawatiran pemerintah akan membuka izin investasi asing untuk sektor minimarket dalam revisi aturan DNI berdasarkan Perpres No.111/2007 yang dibahas secara teknis oleh Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) dan dibahas bersama K/L terkait di Menko Perekonomian.
Sedangkan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan belum bisa menjelaskan terkait hasil DNI bagi minimarket tersebut. "Saya harus cek dulu dilampirannya," jawabnya.
(nia/dnl)

Jumat, 28 Oktober 2011

Kenapa Yahudi Pintar

Bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi.
Allah Ta'ala memang telah menganugrahkan kepada bangsa Yahudi suatu kelebihan berupa otak yang cemerlang. Dan sungguh sangat menarik mengetahui kenapa orang Yahudi begitu pintar dan mempunyai kelebihan dibanding bangsa-bangsa lain di atas dunia ini.
Tentu saja dalam hal ini hanyalah sebatas kelebihan dalam hal urusan keduniawian...
"dan Facebook yang sedang kita gunakan ini pun adalah hasil karya mereka"...

Berikut ini sebuah artikel yang akan memaparkan sedikit sebab dari fenomena kelebihan mereka ini.

Marilah kita simak dengan seksama artikel di bawah ini, kemudian membahasnya bersama di kolom komentar dan jangan lupa mari kita SHARE / BAGIKAN agar saudara-saudara kita juga mempunyai kesempatan membaca artikel berharga ini.

Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.


Persiapan Melahirkan

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.


Cara Makan

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu.
Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet)," ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

ROKOK

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.


Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh).

Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).


Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.


1 - 6 SD

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.


Sekolah Menengah - Perguruan Tinggi

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

PENDIDIKAN ANAK DI PALESTINA

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.


Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok.
Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"

Majalah Sabili

Dicopy dari :
Postingan Indah novianti

Tambahan :
* Jika ada buah, mendahulukan makan buah sebelum makan berat adalah sesuai dengan sunnah/cara makan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam.
* Memanah, berkuda, dan berenang adalah olahraga yang paling dianjurkan oleh Rasulullah Sallalahu 'alaqihi wasallam kepada ummatnya.
* Untuk ibu yang sedang mengandung, sangat dianjurkan untuk sering membaca atau mendengarkan Al-Qur'an.


Yahudi dan Babi

Setelah diedit
Wah ternyata pada tulisan saya ini sebelum di-edit, saya benar-benar salah paham dan salah informasi tentang kebiasaan orang yahudi memakan babi. Ternyata orang yahudi juga sama dengan orang Islam, yaitu tidak memakan Babi...
Jazakumullahu Khoir akhi Arlinda Herman 'Jr atas koreksinya.


Yahudi dan ROKOK
Sebagaimana kita telah baca dalam artikel diatas, rokok adalah barang yang tabu bagi mereka. Akan tetapi tahukah anda Philip Morris adalah seorang Yahudi, adalah pemilik perusahaan rokok yang telah menguasai 50% pasar rokok di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, HM Sampoerna adalah termasuk milik Philip Morris.